Antologi Puisi Panen Karya Beno Siang Pamungkas Terbitan Ciprinus Diluncurkan

Penyair Beno Siang Pamungkas merilis buku kumpulan puisi berjudul Panen. Acara soft launching buku tersebut diselenggarakan oleh Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (LESBUMI) PWNU Jawa Tengah, Kasatmata Creativa dan Barisan.co.

Acara Tadaburan ini, menurut Ketua LESBUMI Jawa Tengah Lukni Maulana, merupakan acara yang diadakan secara rutin dan merupakan yang ketiga kalinya.

Lahir dari pengalaman Beno Siang Pamungkas, Panen adalah kumpulan puisi yang dapat dibaca sebagai hasil dari apa yang ditanam. Jika di kehidupan kemarin tidak menanam kebaikan, tidak akan memanen kebaikan pada saat ini. “Bukti nyatanya malam ini. Banyak teman-teman yang saya tidak duga datang menghadiri acara saya ini. Padahal banyak acara-acara besar bersamaan malam ini,” ujar Beno. Ini adalah proses perayaan spiritual kehidupan yang selalu berlangsung.

beno siang pamungkas luncurkan kumpulan puisi panen

Sumber: atmago.com

Kumpulan Puisi Panen Diterbitkan oleh Ciprinus

Buku kumpulan puisi ini diterbitkan Cipta Prima Nusantara (ciprinus.com), Semarang ini hadir sebagai dorongan akan janjinya pada anaknya, terutama sebagai hadiah kelahiran cucu pertamanya.

Beno Siang Pamungkas, salah satu penggerak Revitalisasi Sastra Pedalaman di tahun 1990-an, menceritakan proses kreatif lahirnya kumpulan puisi berjudul Panen ini.

Panen adalah antologi puisi karya penyair kelahiran Padangan, Bojonegoro, 1968 ini. Buku ini merupakan buku puisi ketiganya. Buku puisi pertamanya adalah Sajak Sampah Gerinda Baja yang terbit pada tahun 1993. Buku puisi kedua yang ia terbitkan adalah Ensiklopedia Kesedihan pada tahun 2008.

Baca juga:  Pembentukan dan Pemberdayaan Karang Taruna Green Village

“Buku-buku saya lahir jaraknya kebetulan setiap 15 tahun sekali. Ternyata kecepatan saya melahirkan buku puisi tunggal lemot banget setiap 15 tahun baru terbit buku,” ujar Beno dalam artis talk yang dipandu Andri Kafha, dikutip dari situs berita online Sumatra Post.

Acara ini dikemas dalam rangkaian kolaborasi puisi, musik, dan tari yang melibatkan Beno Siang Pamungkas (penyair), Yanuar Kurniawan (musisi), dan Mentari Isnaini (penari). Iringan musik Yanuar “Gembi” Kurniawan dan Mentari Isnaini merespon dan menafsirkan larik-larik puisi sang penyair dalam keindahan gerak tarinya.

Penampilan Beno yang membawakan beberapa puisi juga mendapat sambutan dari para penonton.

Dilansir dari situs berita Atmago, penyair Timur Suprabana, Adhitia Armitrianto, Eko Tunas, Tridhatu, dan Salahudin “Adin” Mbuh juga hadir dalam acara tersebut. Mereka menyampaikan sejumlah catatan peran Beno Siang Pamungkas dalam gerakan Revitalisasi Sastra Pedalaman.

 

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *